Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya, "Mengapa sih sebagian dari kita masih mementingkan nilai akademik dan ijazah??". Kemudian untuk urusan sosial di nomer sekiankan. Sampai bosan rasanya harus tanya;"Mas/mbak kok ndak ikut ngajar TPA lagi..??" Jawabanya pasti; "Aduh maaf mas, sibuk sekolah", atau kalau kuliah jawabnya; "Sibuk kuliah mas banyak tugas". Apakah sampai segitunya ya sistem pendidikan di negara kita ini? Siswa/ Mahasiswa yang dulunya aktif di TPA jadi tidak TPA lagi.
Mungkin hal ini karena pendidikan kita menekankan pada ijazah formal, bukan pada substansinya untuk memanusiakan manusia. Dengan sistem pendidikan yang menekankan pada ”ijazah sekolah formal” yang dianut seperti sekarang, jabatan seseorang di tengah-tengah masyarakat ditentukan oleh ijazah sekolah yang dimilikinya, bukan ditentukan oleh kompetensi dan kualitas riilnya. Semakin tinggi ijazah formal yang dimiliki seseorang, semakin tinggi kedudukannya dalam masyarakat. Jabatanjabatan penting di pemerintahan dan kedudukan bergengsi di tengah-tengah masyarakat biasanya bisa dimasuki oleh seseorang dengan ukuran ijazah tertentu.
Sebagian dari kita berfikir bahwa; "Kami semua kuliah hanya untuk mendapat Ijazah. Tanpa Ijazah, kami tidak akan bisa bekerja. Tanpa bekerja, tak akan ada seorang ayahpun yang mau menikahkan anaknya. Bank tidak akan memberikan kredit, dunia tidak akan memandang kami.".
Dengan sistem ini sepertinya menjadikan anak menjadi tertekan. Mereka harus berpacu demi nilai yang baik untuk dicantumkan dalam ijazahnya. Memang itu tidak salah, cuman kalau sampai tertekan masalahnya hingga saat ini Insinyur belum menemukan alat untuk mengukur tekanan mental. hehehe..
Bagi saya prestasi diukur tidaklah lewat nilai-nilai akademik maupun ijazah. Tapi juga kreatifitas dalam hidup. Kreatifitas dalam hal berfikir, menciptakan karya dan memecahkan masalah sangat diperlukan dalam menjalani hidup ini. Selain itu yang terpenting adalah penerapannya agar bermanfaat bagi orang lain. Bukankah dalam hadist disebutkan bahwa, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain".
Memang tidak ada yang tahu bagaimana masa depan kita. Tapi jangan sampai lupa, bahwa berbagi ilmu dan mengabdikan diri untuk kepentingan orang lain adalah sesuatu hal yang mulia, terlebih untuk "menolong agama Allah" melalui TPA. Jika kita menolong agama Allah, Allah pasti akan menolong kita. Sebagai penutup tulisan ini, mari kita renungkan firman Allah dalam surat Muhammad ayat 7 berikut;
Intanshurullaha yansyurkum, wayutsabit aqdamakum..
“Hai orang‐orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”
(QS Muhammad ayat 7)
Ijazah dan nilai tinggi?? It's Okey..!!
Tapi ayuuuuuk kita aktif di TPA....!!!
ADS HERE !!!