Tangan dan kaki rela kau korbankan
bukan untuk mengukir namamu
Namun untuk mengukir senyumku
meski kadang itu menyakitkanmu
Engkau menguatkanku
saat rasa begitu menikamku
saat aku merasa dunia tak adil
saat aku menjadi sebait puisi kesepian
Doamu adalah untaian syair-syair indah
Sabdah-sabdah cintamu, serasa bermakna
Melihatmu aku mampu untuk tersenyum,
sejenak melupa rasa sakit yang tertanam
Kau ajarkanku arti rasa syukur
saat aku tertatih dan tak mampu berkata
hingga akhirnya akupun mengerti
sebuah bukti cinta Sang Penguasa Alam
Hari berganti, waktu pun berlalu.
Kisah yang telah kau berikan padaku.
Kan ku bingkai indah
hingga waktupun tak mampu menghapusnya
Terimakasih Ibu
Azizah Ratna Utami