Indonesia, negeri yang tercinta kita ini sedang mengalami banyak masalah. Salah satu yang tak kalah heboh adalah adanya kasus pencucian otak yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum yang menginginkan perpecahan di negeri ini. Dan sasarannya kebanyakan adalah para mahasiswa yang masih remaja. Berita terbaru hingga artikel ini saya tulis adalah adalah dugaan kasus 'pencucian otak' yang membawa korban mahasiswa di Malang yang mendapat perhatian khusus dari Polda Jawa Timur.
Polda Jatim maupun Polres Malang terus menyelidiki dan mengumpulkan bahan keterangan, apakah kasus yang menimpa beberapa mahasiswa tersebut merupakan pencucian otak seperti yang ramai diberitakan. Seperti yang telah diberitakan sbelumnya, 10 mahasiswa di Kota Malang diduga kuat sudah menjadi korban pencucian otak. Mereka diberikan pemahaman jika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu kafir.
Doktrin ideologi itu diberikan para pelaku ke para korban melalui diskusi kecil yang digelar di sebuah mall di jantung Kota Apel. Tak hanya itu para korban juga diminta menyerahkan uang Rp 10 juta dengan dalih biaya pembaitan di Jakarta oleh kelompok yang masih dalam penyelidikan tersebut.
Mengenai pencucian otak ini, jika kita gali secara mendalam maka kita bisa menemukan fakta bahwa “dalam sejarah manusia, tidak ada satu orang pun yang telah dicuci otaknya merasa bahwa dia sudah mengalami pencucian otak”.
Umumnya cara yang dilakukan dalam proses pencucian otak yang bermotif agama dan politik adalah dengan memanipulasi emosi sehingga terjadi perubahan yang tidak normal dari sisi kemarahan, ketakutan, kegembiraan dan kecemasan.
Ada 3 Proses cara yang dilakukan, yaitu : beriman, berhijrah, dan berjihad. Proses beriman yakni saat korban diberikan fakta-fakta dan membenarkan semua fakta-fakta. Kemudian pencuci otak itu akan mengatakan kepada korbannya jika sudah beriman, maka harus berhijrah untuk meninggalkan masa lalu dan menjadi orang baru. Setelah itu baru berinfak untuk berjihad.
Sebagai tambahan, tehnik psikologi juga dapat dilakukan untuk proses pencucian otak, seperti : mendengarkan lagu, diet tinggi gula, meditasi dan mantra, pencahayaan khusus dan efek suara, ataupun dengan obat memabukkan. Beberapa ahli melakukan hal lain seperti dengan menggunakan kejutan listrik atau suntikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah.
ADS HERE !!!