Perkembangan Taman Penddikan Al Qur’an sebagai lembaga
pendidikan Al Qur’an yang kian hari makin pesat menandakan bahwa makin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca dan manulis Al Qur’an.
Badan Koordinasi TKA-TPA Kecamatan Bantul sebagai koordinator TKA-TPA di
Kecamatan Bantul merasa perlu untuk membantu unit TKA-TPA yang begitu banyak
untuk mendapatkan piagam pendirian TPA disamping pembuatan papan nama untuk TKA-TPA se Kecamatan Bantul.
Piagam ini dirasa sangat perlu mengingat piagam sebagai
wujud surat resmi yang berisi pernyataan pemberian hak, atau berisi pernyataan dan
peneguhan mengenai suatu hal (tentang ikrar dan sebagainya) tentang Keberadaan
TPA tersebut. Proses pembuatan piagam ini tentu saja tidaklah mudah, mengingat
kesibukan dari pengurus BADKO yang sangat padat.
Perlu diketahui, bahwa dalam buku Direktorat PD Pontren
Dirjen PAIS tahun 2013 di tuliskan tentang syarat Keanggotaan unit Taman
Pendidikan Al Qur’an. atau istilah secara awam adalah mendaftarkan lembaga TPA guna
mendapatkan nomor Statistik di Kementerian Agama untuk izin operasional taman
pendidikan Al Qur’an. Dengan kata lain, TPA yang resmi adalah TPA yang memiliki
nomor statistik dari Kementerian Agama.
Selain Piagam dari Kementerian Agama juga ada piagam dari
BADKO TKA-TPA DIY sebagai bukti keanggotaan TPA tersebut di BADKO TKA-TPA. Selain
kegua piagam tersebut juga diberikan piagam dari Team Tadarus “AMM”. Mengingat
cikal bakal TPA yang tak lepas oleh KH. As’ad Humum bersama kawan-kawannya yang
dihimpun dalam wadah Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team
Tadarus “AMM”) Yogyakarta, telah mencari bentuk baru bagi sistem pengelolaan
pengajian anak-anak dan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an.
Pembuatan ini diawali dengan mengedarkan surat dan form
untuk pengisian instrumen pembuatan piagam kepada unit TPA di Kecamatan Bantul.
Setelah form diedarkan, unit diminta untuk mengembalikan form tersebut di BMT
El Bummi 381 sebagai sekretariat BADKO saat ini. Dalam proses pengembalian ini,
tidaklah seenak yang dibayangkan (tinggal duduk, form dikumpulkan oleh pengurus
sendiri), pengurus harus jemput bola ke unit-unit TPA untuk mengambilnya. Form
terkumpul, di data ke dalam database dan siap diajukan untuk pembuatan piagam
TPA.
Saat piagam sudah jadi, tidak langsung diberikan kepada unit
TPA. Pengurus sengaja memfotokopi terlebih dahulu masing-masing piagam sebanyak
3 lembar (1 lembar untuk BADKO, 2 lembar untuk unit TPA). Hal ini dilakukan
untuk mengatasi jika suatu saat ada hal terjadi, misalnya kekeliruan, dll. Tak
sampai disitu saja, agar piagam tersebut awet maka perlu dipigura. Proses
pembuatan pigura ini tentu membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak
murah. Untuk itu, BADKO menyediakan kotak infaq agar unit mengisinya sesuai
dengan kemampuan. Hal ini dilakukan disamping agar tidak membebani terlalu
berat kas organisasi juga untuk memupuk rasa kepedulian dan memiliki antar
sesama unit TPA.
ADS HERE !!!